Anak Usia Dini Belajar Sambil melakukan permainan

Studi Terbaru dari Dosen PG-PAUD Umsida: Permainan Edukatif Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini

paud.umsida.ac.id – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memainkan peran penting dalam membangun dasar kemampuan membaca pada anak-anak. Menurut Choirun Nisak Aulina, dosen dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), pembelajaran pada anak usia 5-6 tahun menjadi sangat strategis, terutama dalam mempersiapkan mereka untuk jenjang pendidikan berikutnya. Dalam penelitiannya yang dipublikasikan di Jurnal Pedagogia, Aulina menekankan pentingnya menguasai kosakata dan pengenalan membaca melalui pendekatan bermain.

“Bermain adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan minat anak dalam belajar membaca,” ungkapnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh permainan edukatif, seperti scrabble dan kartu gambar, terhadap kemampuan membaca permulaan anak. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada kelompok anak usia dini, ditemukan bahwa aktivitas bermain tidak hanya membantu mereka dalam menguasai kosakata, tetapi juga meningkatkan kemampuan membaca secara bertahap.

Metode permainan dianggap efektif karena memberikan kesenangan sekaligus tantangan bagi anak untuk mengenal dan memahami kata-kata baru. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis permainan memberikan pengalaman positif, mendorong keterlibatan aktif, serta mengembangkan keterampilan kognitif pada anak usia dini.

Pengaruh Permainan Scrabble dan Kartu Gambar pada Kemampuan Membaca Anak

Penelitian ini menunjukkan bahwa permainan edukatif seperti scrabble dan kartu gambar memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan membaca permulaan pada anak usia dini. Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa anak-anak yang bermain scrabble menunjukkan kemampuan membaca permulaan lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang bermain kartu gambar. Aulina menjelaskan bahwa permainan scrabble, yang melibatkan penyusunan huruf menjadi kata, membantu anak mengenal pola fonik dan merangkai kata dengan benar.

“Permainan ini sangat berguna dalam memperkenalkan anak pada struktur huruf dan bunyi, sehingga kemampuan membaca dapat ditingkatkan,” jelasnya.

Sementara itu, kartu gambar yang menampilkan kata-kata lengkap secara visual juga memberikan manfaat khusus, terutama bagi anak dengan penguasaan kosakata rendah. Pada kelompok anak ini, permainan kartu gambar membantu mereka mengenali kata dan mengasosiasikan dengan gambar, sehingga lebih mudah memahami arti dari setiap kata.

Penelitian mengungkapkan bahwa anak dengan kosakata tinggi yang bermain scrabble cenderung lebih cepat dalam mengembangkan kemampuan membaca dibandingkan anak yang bermain kartu gambar. Namun, untuk anak dengan kosakata rendah, baik permainan scrabble maupun kartu gambar memberikan manfaat yang relatif sama dalam peningkatan kemampuan membaca permulaan mereka.

Implikasi Penelitian bagi Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini

Hasil penelitian ini memberikan implikasi penting bagi pengembangan metode pembelajaran di PAUD, terutama dalam meningkatkan kemampuan membaca pada anak-anak. Aulina menyarankan agar para pendidik di PAUD dan orang tua memanfaatkan permainan edukatif seperti scrabble dan kartu gambar dalam kegiatan belajar sehari-hari. Menurutnya, penggunaan permainan ini bukan hanya membuat anak lebih tertarik untuk belajar, tetapi juga membantu mereka merasa nyaman dan tidak tertekan saat berhadapan dengan teks.

“Permainan edukatif memungkinkan anak belajar dengan cara yang menyenangkan. Mereka tidak hanya belajar membaca, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial melalui interaksi dan kerja sama dalam bermain,” tambah Aulina.

Ia juga menekankan bahwa dengan memperkenalkan anak pada kosakata yang lebih beragam sejak dini, diharapkan mereka akan lebih siap memasuki jenjang pendidikan berikutnya. Permainan edukatif, seperti scrabble dan kartu gambar, dapat diadaptasi dalam berbagai aktivitas di sekolah maupun di rumah, memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kecerdasan linguistik dan keterampilan kognitif mereka.

Studi ini menegaskan bahwa pendekatan bermain dalam pembelajaran membaca tidak hanya mendukung perkembangan bahasa, tetapi juga membantu meningkatkan kepercayaan diri anak dalam membaca dan berkomunikasi.

“Diharapkan, temuan ini bisa menjadi panduan bagi pendidik dalam merancang aktivitas yang sesuai dengan usia anak, sekaligus mengembangkan potensi mereka dalam membaca,” pungkas Aulina.

Penelitian ini tidak hanya memperkaya strategi pendidikan di PAUD, tetapi juga menjadi bukti bahwa metode permainan edukatif mampu membangun fondasi yang kuat bagi anak-anak dalam penguasaan literasi sejak dini.

 

Penulis: Mutafarida