paud.umsida.ac.id — Pendidikan anak usia dini memiliki peran yang sangat vital dalam membekali anak-anak dengan keterampilan dasar yang diperlukan untuk perkembangan masa depan mereka. Salah satu aspek penting yang harus dikembangkan pada anak usia dini adalah kemampuan motorik halus. Kemampuan motorik halus, yang melibatkan koordinasi antara mata dan tangan serta penggunaan otot-otot kecil pada jari, memiliki dampak yang besar terhadap berbagai kegiatan anak sehari-hari, termasuk aktivitas akademik dan bermain. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh salah satu dosen Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Muhamadiyah Sidoarjo (PGPAUD Umsida) beserta rekannya, Dr Choirun Nisak Aulina MPd dan Dwi Suratin di KB Permata Sunnah Sidoarjo, peneliti menemukan bahwa kemampuan motorik halus anak-anak usia 4-5 tahun tergolong rendah, dengan banyak anak yang kesulitan dalam aktivitas seperti menjumput, meremas, dan menggenggam.
Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, peneliti menerapkan media inovatif berupa pasir ajaib (kinetik) sebagai media pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Pasir ajaib merupakan bahan yang mudah dibentuk dan tidak lengket, serta memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak-anak, dengan cara yang interaktif dan kreatif. Penelitian ini berfokus pada penerapan media pasir ajaib di KB Permata Sunnah Sidoarjo untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak usia 4-5 tahun.
Metode Penelitian dan Implementasi Pasir Ajaib dalam Pembelajaran
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan model Kemmis dan McTaggart. Penelitian ini melibatkan 12 anak usia 4-5 tahun di kelas Imam An Nasai KB Permata Sunnah Sidoarjo, yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, masing-masing terdiri dari tiga pertemuan. Pada siklus pertama, peneliti mengintroduksi pasir ajaib kepada anak-anak dan mengajarkan mereka cara menggunakan pasir tersebut untuk berlatih menjumput, meremas, dan menggenggam. Pada siklus kedua, anak-anak diberikan kebebasan untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui kegiatan pembentukan objek dengan pasir ajaib.
Data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara dengan guru dan anak-anak, serta dokumentasi foto yang mendukung. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah kemampuan anak-anak dalam mengkoordinasikan mata dan tangan, serta kemampuan mereka dalam menjumput, meremas, dan menggenggam. Penelitian ini dianggap berhasil jika lebih dari 75% anak-anak mencapai kemampuan motorik halus yang optimal.
Peningkatan Signifikan pada Keterampilan Motorik Halus
Pada pra-siklus, hasil observasi menunjukkan bahwa hanya 35,4% anak yang mampu melakukan aktivitas motorik halus dengan baik. Namun, setelah intervensi menggunakan media pasir ajaib pada siklus pertama, terdapat peningkatan signifikan menjadi 64%, dan pada siklus kedua, pencapaian motorik halus anak-anak meningkat menjadi 97,2%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pasir ajaib sebagai media pembelajaran efektif dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak, terutama dalam kemampuan menjumput, meremas, dan menggenggam.
Pembahasan hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa media pasir ajaib dapat merangsang kreativitas anak dan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan serta mendidik. Anak-anak tampak antusias dalam setiap aktivitas, terutama dalam mencari benda yang terkubur di dalam pasir dan membentuk objek sesuai imajinasi mereka. Keberhasilan ini juga didukung oleh teori perkembangan anak yang menyatakan bahwa bermain dengan media manipulatif seperti pasir dapat merangsang kemampuan motorik halus anak secara optimal (Piek et al., 2008). Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa aktivitas bermain dengan pasir ajaib dapat meningkatkan koordinasi mata-tangan dan keterampilan motorik halus anak usia dini.
Namun, meskipun hasil pada siklus II menunjukkan peningkatan yang optimal, peneliti menyadari bahwa masih ada beberapa tantangan, seperti kesulitan anak-anak dalam menjumput dan meremas pasir pada siklus pertama. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar strategi pembelajaran dengan pasir ajaib dapat diperkuat dengan instruksi yang lebih jelas dan demonstrasi langsung oleh guru untuk memastikan anak-anak dapat beradaptasi dengan metode pembelajaran baru ini.
Efektivitas Pasir Ajaib dalam Meningkatkan Motorik Halus dan Implikasinya bagi Pendidikan Anak Usia Dini
Penelitian ini menegaskan bahwa media pasir ajaib merupakan alat yang sangat efektif untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak-anak usia 4-5 tahun. Melalui aktivitas bermain yang menyenangkan dan interaktif, anak-anak dapat melatih kemampuan koordinasi mata-tangan, menjumput, meremas, dan menggenggam dengan cara yang kreatif dan menyenangkan. Penggunaan media bermain yang bervariasi, seperti pasir ajaib, sangat penting untuk merangsang perkembangan motorik halus anak secara optimal.
Penelitian ini memiliki implikasi penting bagi pendidik di bidang pendidikan anak usia dini. Dengan menggunakan media yang kreatif dan inovatif, pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan mendukung perkembangan motorik anak. Oleh karena itu, disarankan agar sekolah-sekolah menyediakan berbagai media pembelajaran yang mendukung keterampilan motorik halus anak, salah satunya melalui media pasir ajaib. Penelitian lanjutan yang melibatkan lebih banyak anak dan berbagai media lainnya akan memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang efektivitas media bermain dalam pendidikan anak usia dini.
Penulis: Mutafarida