paud.umsida.ac.id — Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menunjukkan kreativitasnya dalam kegiatan praktik Alat Permainan Edukatif (APE) yang berlangsung penuh antusias. Kegiatan ini diselenggarakan pada Kamis 19/06/2025 pukul 16.00 WIB, bertempat di ruang Audio Visual lantai 3.
Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Sebanyak 14 mahasiswa mengikuti praktik ini dan dibagi menjadi lima kelompok. Setiap kelompok ditugaskan membuat tiga jenis APE dengan bahan yang sederhana dan aman untuk anak usia dini. Total terdapat 15 APE yang dirancang, dan 12 di antaranya berhasil dipraktikkan langsung pada saat kegiatan berlangsung.
Kegiatan ini dirancang agar mahasiswa mampu memahami pentingnya APE sebagai media pembelajaran yang mendukung perkembangan anak secara menyeluruh. Melalui pendekatan bermain sambil belajar, mahasiswa tidak hanya menciptakan alat permainan, tetapi juga merasakan bagaimana permainan dapat membentuk suasana belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi anak anak.
Mahasiswa Masuk ke Dunia Anak Lewat Permainan Edukatif
Salah satu keunikan dari kegiatan ini adalah cara mahasiswa memerankan diri sebagai anak anak saat mencoba APE yang dibuat oleh kelompok masing masing. Suasana praktik dipenuhi dengan canda tawa dan semangat bermain, menciptakan pengalaman nyata bagaimana suasana kelas PAUD yang ideal, penuh kegembiraan, aktivitas, dan pembelajaran tanpa tekanan.
Berbagai macam APE digunakan dalam praktek kali ini. Yang pertama, bernama tebak kata serta menyusun kata menggunakan tutup botol dan karet gelang. Fungsi dari APE ini adalah anak dapat mengembangkan pengetahuan mereka tentang huruf alfabet yang berjumlah 4 suku kata. Sedangkan yang kedua, bernama mencocokkan warna dengan benar. APE ini berfungsi sebagai pengenalan warna juga sebagai pengembangan kognitif mereka. Kemudian APE yang ke tiga bernama estafet karton yang dimana fungsi dari permainan ini adalah membantu membangun motorik kasar pada anak usia dini. APE ini dirancang untuk menstimulasi berbagai aspek perkembangan anak, seperti koordinasi mata dan tangan, logika berpikir, kemampuan sosial, hingga kepercayaan diri.
Salah satu mahasiswa mengungkapkan kesan menyenangkannya mengikuti kegiatan ini. “Kami benar-benar diajak menyelami dunia anak-anak. Seru banget! Kita bisa menciptakan permainan sendiri, main bareng, dan belajar bareng juga. Rasanya beda banget daripada belajar teori saja,” ujar Ziyah (Mahasiswi PG PAUD) .
Dengan praktik langsung seperti ini, mahasiswa juga belajar memahami bahwa anak usia dini lebih mudah menyerap pembelajaran melalui aktivitas bermain, dibandingkan metode yang bersifat pasif atau instruksional.
Proses Kolaboratif dan Kreatif dalam Merancang APE
Di balik permainan yang seru dan edukatif, terdapat proses panjang yang dijalani oleh mahasiswa. Mereka berdiskusi, merancang, memilih bahan, hingga mencoba membuat APE yang tidak hanya menarik tetapi juga aman dan efektif. Bahan yang digunakan pun berasal dari benda benda sederhana seperti kardus bekas, botol plastik, kain flanel, dan lainnya. Hal ini sekaligus melatih kreativitas mahasiswa dalam mengelola sumber daya yang ada.
Proses kerja kelompok menjadi tantangan tersendiri, namun juga menjadi wadah untuk belajar kolaborasi. Mahasiswa belajar membagi peran, mendengarkan pendapat, dan mengembangkan ide bersama sama. Selain menghasilkan produk APE, mereka juga mempresentasikan alat tersebut kepada kelompok lain, lalu saling mencoba dan memberi masukan.
Lihat Juga: Kerja Sama Strategis HIMPAUDI Jatim dan Umsida untuk Penguatan Kualifikasi Guru PAUD
Setelah semua APE selesai dipraktikkan, sesi ditutup dengan diskusi santai yang diisi evaluasi dan refleksi dari masing masing kelompok. Mahasiswa berbagi pengalaman tentang tantangan selama proses pembuatan, ide ide yang muncul, serta hal hal menarik yang mereka pelajari.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pembelajaran di PG PAUD tidak hanya berbasis teori, tetapi juga berbasis pengalaman langsung di lapangan. Mahasiswa tidak hanya diajarkan tentang pentingnya APE dalam dunia PAUD, tetapi juga diberi ruang untuk mengembangkan potensi diri, berinovasi, dan menciptakan media pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
Penulis : Hadiyatun Nikmah
Editor: Mutafarida