paud.umsida.ac.id – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). Putri Azzahrah Miladiyah Efendi, mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD), sukses meraih juara 2 dalam ajang Paku Bumi Open Championship 2025 yang berlangsung di GOR Bandung Bedas – Jalak Harupat, Bandung pada 31 Januari – 2 Februari 2025.
Kejuaraan bergengsi ini mempertemukan atlet-atlet pencak silat terbaik dari berbagai daerah dan negara. Putri turun dalam kategori Seni Tunggal Dewasa menggunakan senjata golok dan toya. Meskipun hanya terpaut 0,5 poin dari juara pertama, ia tetap merasa bangga atas pencapaiannya.
“Juara 1 memang menjadi impian, tetapi saya tetap bersyukur dengan pencapaian ini. Hasil ini adalah buah dari latihan keras dan kerja sama tim yang luar biasa,” ujar Putri dengan penuh rasa syukur.
Perjalanan dan Tantangan Menuju Kejuaraan
Persiapan menuju kejuaraan ini tidaklah mudah, mahasiswa PG PAUD ini menjalani latihan intensif hampir setiap hari bersama UKM Tapak Suci Umsida. Ia mengakui bahwa persiapan mental juga menjadi faktor penting dalam kompetisi.
“Rasa gugup pasti ada, tetapi saya berusaha tetap fokus pada gerakan dan teknik yang telah saya latih selama ini,” ungkapnya.
Bersama pelatih dan dukungan penuh dari keluarga serta teman-temannya, Putri terus mengasah keterampilannya hingga akhirnya mampu tampil maksimal di ajang kompetisi ini.
Baginya, pencak silat bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga seni bela diri yang membentuk karakter. “Dari pencak silat, saya belajar pentingnya disiplin, kesabaran, dan kerja keras,” tambahnya.
Harapan dan Rencana Masa Depan Mahasiswa PG PAUD
Tak ingin berhenti sampai di sini, Putri memiliki target lebih besar ke depannya. Ia berambisi untuk meraih juara 1 di kompetisi tingkat internasional.
“Saya ingin terus berkembang dan mencapai prestasi yang lebih tinggi di ajang internasional. Pencak silat harus semakin dikenal dan dihargai, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” ujarnya penuh semangat.
Selain itu, ia berharap pencak silat bisa menjadi lebih populer di kalangan generasi muda. “Saya ingin menunjukkan bahwa pencak silat bukan hanya bela diri, tetapi juga warisan budaya yang memiliki nilai filosofi yang mendalam,” jelasnya.
Putri juga berencana untuk membagikan pengalaman dan ilmunya kepada junior-junior di UKM Tapak Suci Umsida agar semakin banyak mahasiswa yang tertarik untuk menekuni pencak silat.
Dukungan Kampus dan Peran Mahasiswa dalam Melestarikan Pencak Silat
Keberhasilan Putri dalam kompetisi ini mendapat apresiasi dari civitas akademika Umsida. Ia berharap dukungan kampus terhadap mahasiswa berprestasi terus berlanjut agar semakin banyak talenta muda yang mampu bersinar di bidang akademik maupun non-akademik.
“Dengan dukungan dari Umsida terutama dari Program Studi PG PAUD, saya yakin lebih banyak mahasiswa yang akan berani berkompetisi dan membawa nama baik universitas,” katanya.
Pencak silat bukan hanya sekadar ajang olahraga, tetapi juga salah satu cara untuk melestarikan budaya bangsa. Putri berkomitmen untuk terus mengembangkan pencak silat dan mengajak lebih banyak mahasiswa untuk ikut serta dalam kompetisi yang ada.
“Saya ingin pencak silat semakin berkembang, tidak hanya sebagai olahraga tetapi juga sebagai simbol kebanggaan budaya Indonesia,” tutupnya.
Dengan kerja keras dan tekad yang kuat, Putri Azzahrah Miladiyah Efendi siap menghadapi tantangan baru dan mengukir prestasi yang lebih tinggi di masa depan.
Penulis: Ayu
Editor: Mutafarida