paud.umsida.ac.id — Penelitian yang dilakukan oleh Dr Luluk Iffatur Rocmah SS MPd, dosen Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), mengungkapkan bahwa model pembelajaran berbasis sentra mampu mendorong kreativitas dan perkembangan anak secara optimal.
Pembelajaran berbasis sentra adalah pendekatan yang menempatkan anak sebagai pusat aktivitas, dengan mengintegrasikan berbagai area kegiatan seperti sentra balok, sentra seni, sentra bahan alam, dan sentra bermain peran. Dalam penelitian ini, Dr Luluk menegaskan bahwa metode ini memberikan ruang luas bagi anak untuk mengeksplorasi minat, mengembangkan keterampilan sosial, dan melatih kemandirian.
“Kami melihat bahwa anak lebih antusias, fokus, dan berani mencoba hal-hal baru ketika mereka terlibat langsung dalam aktivitas di sentra-sentra pembelajaran,” jelas Dr Luluk.
Metode Penelitian dan Hasil Penerapan Pembelajaran Sentra
Penelitian dilakukan di salah satu lembaga PAUD di Kabupaten Sidoarjo dengan melibatkan 20 anak usia 4–5 tahun. Proses pembelajaran dibagi ke dalam beberapa sentra, masing-masing dengan tema yang dirancang sesuai tahap perkembangan anak. Setiap sentra menyediakan alat dan bahan yang dapat diakses langsung oleh anak, sehingga mereka bebas berkreasi dan belajar melalui pengalaman nyata.
Observasi dilakukan untuk mengukur perkembangan aspek kognitif, bahasa, motorik, sosial-emosional, serta kreativitas anak. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada kemampuan anak untuk memecahkan masalah sederhana, berkomunikasi lebih lancar, serta menunjukkan ide-ide kreatif dalam kegiatan menggambar, membangun balok, atau bermain peran.
Dr Luluk menjelaskan bahwa keterlibatan aktif guru sebagai fasilitator menjadi kunci keberhasilan pembelajaran ini. Guru tidak hanya memberikan instruksi, tetapi juga mendampingi, memberikan stimulasi pertanyaan, dan memotivasi anak untuk mencoba tantangan baru di setiap sentra.
Dampak Positif dan Rekomendasi untuk Lembaga PAUD
Hasil penelitian ini menegaskan bahwa pembelajaran berbasis sentra memberikan dampak positif pada perkembangan anak usia dini. Selain meningkatkan kreativitas, metode ini juga melatih kemampuan kerja sama, rasa percaya diri, serta keterampilan motorik halus dan kasar. Anak-anak menjadi lebih mandiri dalam menyelesaikan tugas, mampu mengatur waktu bermain, dan berani mengemukakan pendapat di depan teman-teman mereka.
Dr Luluk merekomendasikan agar lembaga PAUD mengadopsi model pembelajaran ini secara berkelanjutan. Untuk mendukung penerapan yang efektif, diperlukan pelatihan guru terkait desain kegiatan sentra, pemanfaatan media pembelajaran yang kreatif, serta strategi pendampingan yang mendorong eksplorasi anak.
“Dengan memberikan kebebasan yang terarah, kita tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan keterampilan hidup anak sejak dini,” pungkasnya.
Penelitian ini diharapkan menjadi rujukan bagi praktisi PAUD dan pembuat kebijakan pendidikan anak usia dini untuk mengembangkan metode pembelajaran yang lebih kreatif, relevan, dan menyenangkan.
Penulis: Mutafarida