paud.umsida.ac.id — Penelitian yang dilakukan oleh Dr Luluk Iffatur Rocmah SS MPd, dosen Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), bersama timnya, mengungkap bahwa strategi pembelajaran berdiferensiasi mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan perkembangan anak usia dini secara signifikan.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang menyesuaikan metode, materi, dan media pembelajaran berdasarkan kebutuhan, minat, dan gaya belajar masing-masing anak. Dr. Luluk menegaskan bahwa anak-anak memiliki keunikan yang harus diakomodasi dalam proses belajar. “Guru tidak bisa menyamaratakan metode belajar untuk semua anak. Setiap anak memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda,” ujarnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi pembelajaran yang tepat agar setiap anak dapat berkembang optimal. Pendekatan ini dinilai sejalan dengan prinsip pendidikan anak usia dini yang berpusat pada anak (child-centered learning) dan menghargai keberagaman.
Langkah-Langkah Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi di PAUD
Penelitian ini dilaksanakan di salah satu lembaga PAUD di Sidoarjo dengan melibatkan guru dan siswa berusia 4–6 tahun. Guru diberikan pelatihan terlebih dahulu mengenai konsep pembelajaran berdiferensiasi, mulai dari perencanaan hingga evaluasi.
Proses pembelajaran dirancang melalui tiga pendekatan utama:
- Diferensiasi Konten – Materi disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak, misalnya anak yang sudah mengenal huruf diberikan tantangan membaca sederhana, sementara yang belum dikenalkan melalui permainan fonetik.
- Diferensiasi Proses – Guru memvariasikan metode, seperti belajar melalui lagu, permainan peran, eksperimen sederhana, atau aktivitas motorik halus.
- Diferensiasi Produk – Anak diberi kebebasan mengekspresikan hasil belajar, baik dalam bentuk gambar, cerita, atau demonstrasi.
Selama pembelajaran, guru menggunakan observasi dan catatan perkembangan untuk menilai kemajuan masing-masing anak. Pendekatan ini mendorong interaksi yang lebih intensif antara guru dan anak, sekaligus menciptakan suasana kelas yang lebih dinamis.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa anak lebih antusias dan terlibat aktif dalam kegiatan. Mereka juga menunjukkan peningkatan dalam kemampuan kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan motorik dibandingkan sebelum penerapan metode ini.
Dampak Positif dan Rekomendasi untuk Guru PAUD
Data penelitian memperlihatkan bahwa penerapan strategi pembelajaran berdiferensiasi meningkatkan motivasi belajar anak, memperkuat rasa percaya diri, dan membantu mereka mencapai kompetensi sesuai tahap perkembangannya. Guru juga merasa terbantu karena pendekatan ini membuat proses pembelajaran lebih terarah dan efektif.
Dr. Luluk menegaskan pentingnya guru PAUD memahami bahwa setiap anak memiliki jalur belajar yang berbeda. “Dengan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat mengoptimalkan potensi anak secara individual tanpa mengabaikan kebutuhan kelompok,” jelasnya.
Penelitian ini merekomendasikan agar lembaga PAUD mengadopsi strategi pembelajaran berdiferensiasi secara berkelanjutan. Selain itu, pelatihan bagi guru harus menjadi prioritas agar mereka mampu merancang pembelajaran yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan anak.
Dengan penerapan yang tepat, pembelajaran berdiferensiasi dapat menjadi solusi dalam menciptakan pendidikan anak usia dini yang berkualitas, inklusif, dan mampu mempersiapkan anak menghadapi tantangan masa depan.
Penulis: Mutafarida